Monday 24 October 2011

Bertahan

Bertahan. Satu kata yang gampang diucapin*, tapi dilakuinnya susah setengah mati. (*kecuali buat mereka yang cadel -.-)

***

Suatu saat kau memulai sebuah perjalanan. Dengan tekad yang bulat, kau putuskan arah dan tujuanmu. Kau mulai melewati setapak demi setapak jalan yang telah kau pilih. Seberapa pun banyaknya halangan yang merintang, kau tak peduli. Tenagamu masih poll. Pandanganmu visioner, penuh mimpi.

***

Setengah perjalanan telah kau lalui. Beratus-ratus bukit telah kaudaki seolah menantang gravitasi bumi. Namun, sebanyak itu juga rasa sakit yang kau rasakan akibat terpeleset ke dalam jurang. Kini kau menimbang-nimbang realita penderitaan. Kau mulai berpikir, mungkin kau salah arah. Sejenak kau beristirahat, merenung. Terlintas kembali di otakmu, tujuan ketika kau masih bersiap di belakang garis start. Dan cahaya itu pun bersinar. Terang sekali.. hingga kau yakin, kau masih berada di jalur yang tepat.

***

Kau mengikuti cahaya itu. Menyusuri jalan yang tak berujung. Penuh pengharapan. "kapankah ini akan berakhir?" pikirmu. Cahaya itu melemah, seiring melapuknya tubuhmu dimakan usia. Pandanganmu mulai kabur. Kau tak lagi melihat cahaya yang dahulu menyempitkan pupilmu. Kau buta arah! Lalu kau bertanya kepada batu, pohon, awan, dan bintang manakah arah yang benar. Mereka semua melakukan hal yang sama. Bisu.

***

Hampir habis sabarmu. Untungnya, masih ada yang iba terhadapmu. Angin. Ia membelai rambutmu dengan lembut. Menyentuh pipimu yang tirus. sungguh anggun. Seolah berbisik, "aku tau" di telingamu. Lalu angin membawamu terbang. Semakin tinggi dan terus meninggi. Kini kau berbangga dan yakin bisa menggenggam dunia di tanganmu. Kau merasa sombong. Merasa layak dihormati. Hingga angin pun kesal. Dengan serta merta, ia menghempaskan kau ke dalam liuk pekat tornado. Seketika kau menatap kematian..

***

Readers, entah kenapa gw selalu paling gak bisa bikin ending yang bagus. padahal ending adalah bagian paling krusial ya? hiks.. trus sebenernya yang mau gue tumpahkan pada analogi ini bukan kayak di atas.. tapi lebih ke perjuangan lw ngelakuin semua tantangan demi mencapai mimpi lo. tapi...kayaknya... alam bawah sadar selalu mengarahkan gw untuk bikin cerita yang setipe. yaudah deh yaaa gw mau ngerjain thinkquest doloo.. blognya entar-entaran aja deh.. eh iya kalo ada yang mau ngelanjutin endingnya juga boleh. monggo...

No comments:

Post a Comment

comments