Tuesday 26 May 2015

Terlalu Berharga Untuk Dilupakan

Singkat cerita, setelah melalui hari yang panjang dengan segala drama kehidupan yang ada di dalamnya, seorang kawan menasihati. Suaranya lembut tapi begitu menegarkan -- yang justru bikin air mata ini makin deras ngocor-nya --   She said,


"Sar, kamu sadar nggak? Kita ini selalu diuji di tempat terlemah kita. Sampe kita nggak lemah lagi di tempat itu, sampe kita bisa lulus, Allah bakal ngasih cobaan yang sama ke kita. Tenang aja, semua pasti ada hikmahnya, Sar. Mungkin Allah lagi menguatkan kamu di sini.
Kamu harus bersyukur, Sar, masih dikasih kecemasan. Artinya, kamu punya kemauan untuk memperbaiki kesalahan. Ada yang dapet lebih parah dari kamu tapi cuek-cuek aja.
Apa yang udah kejadian itu bukan urusan kita lagi. Porsi kita emang berusaha dan berdoa. Nggak lebih dari situ. Kalau gagal ya coba lagi dan coba lagi karena emang cuma itu yang bisa kita lakuin."


Ya emang sih, 'melepaskan sesuatu' selalu jadi bagian yang tersulit untuk gw lakuin. Tapi Allah baik, selalu ngasih kesempatan "remed" ke gw, selalu ngasih kesempatan kedua :""D
Masih banyak nikmat lain yang harus disyukuri, Sar.
Salah satunya, nikmat punya teman-teman yang selalu mengingatkan.

Emang deh mbak yang satu ini calon psikiater banget... (amiin)