Tuesday 10 June 2014

Selalu dipandang Sebelah Mata

Ketika kami bersinar, kalian ikut bahagia
Ketika kami jatuh, kalian ikut mencela
Kalian tak pernah merasakan
Bagaimana sakitnya dipandang sebelah mata

Dalam peperangan, kalian bilang semua setara
Apa yang kami bawa perang itu sama
Tidak ada privilege
Tidak ada belas kasih

Kami tidak perlu privilege :p
Kami tidak butuh belas kasih
Dari orang-orang yang memandang kami sebelah mata
Dari orang-orang yang memenjarakan kami

Seorang dokter tidak akan dituntut
Jika sebelum praktik ia menyodorkan informed consent (if you know what i mean)
Kalian boleh bilang kami pengecut, mau enaknya saja, anything you call it!
Tapi kalian lupa

Ada hak kami
Hak kami untuk mendapatkan porsi yang sama dengan mereka
Mereka yang tidak dipenjara, mereka yang tidak terbebani
Oleh kewajiban mengharumkan bangsa

Ketika mereka mengerti semua masalah
Sedang mata kami hanya tertuju pada satu arah
Lalu dalam tempo yang sama
Kami harus memecahkan masalah yang sama

Dan kalian lupa
Bahwa kami adalah tunas-tunas kecil
Yang masih butuh mentari dan nutrisi agar bisa tumbuh dan berbuah
Tunas yang masih belum tentu nasibnya

Dan kalian lupa
Berapa banyak hama dan tunas-tunas lain
yang mengancam pertumbuhannya
yang mendapatkan pupuk lebih banyak dari kami

Lalu kalian meminta kami untuk dewasa
Kalian meminta kami untuk bunuh diri
Tanpa informed consent
Tanpa menjelaskan risiko

Mungkin jika tahu demikian,
kami tidak mau bunuh diri
dan kami akan bersikap dewasa atas segala yang terjadi
karena kami telah berpikir matang

Bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya?

-------------------------------------- oOo ----------------------------------------


Untuk kalian tunas-tunas kecil, bersabarlah karena Allah Maha Adil
Manusia boleh meremehkan kalian, boleh memandang kalian sebelah mata, boleh sok-sokan mengerti, padahal tidak berada di posisi kalian
Tapi sesungguhnya ada yang lebih tahu
Yang lebih mengerti
Yang tidak akan mencemooh kalian meskipun kalian bersikap kekanakan karena kalian memang masih kanak-kanak


Untuk kalian yang mengaku "juara sejati", kalian boleh bilang kami pengecut, lemah, terserah. Karena sesungguhnya juara sejati tidak akan mengatai lawannya. Juara sejati tidak pernah mengaku sebagai juara. Juara sejati memiliki EMPATI, bukan sarkasme.