Sunday 19 August 2012

Ragu

Pernah kualami, dulu...
Aku berada di antara dua sisi yang berbeda
Keadaan ketika aku harus bersikap
Haruskah aku menuju sisi yang putih itu?
Atau mengikuti keinginanku menuju sisi lain yang hitam?

Akan tetapi, diamku dalam beku
Terlalu lama aku berpikir
Terlalu lama menetap dalam zona kelabu
Hingga keadaanlah yang memaksaku bersikap
Menentukan akhir kisah itu

Saat dilemma ini datang kembali
kukira aku sudah belajar dari masa laluku
kukira aku sudah cukup dewasa untuk mengambil keputusan
aku tak ingin mengecewakan siapapun 
termasuk engkau dan diriku

Engkau sendiri yang telah merasakan keraguan pada diri ini
bahwasanya aku terkesan maju-mundur, aku pun tahu
aku bukannya melakukan ini tanpa sadar
ragu selalu membayangiku

aku mengerti jika engkau ingin menghapusku
ini kesalahanku, aku bersedia menanggung semua risiko
aku mungkin telah mengecewakan dirimu
atau bahkan diriku sendiri
entahlah...

Jika hal ini terulang kembali
Bolehkah aku meminta tolong?
Cambuk aku dengan nasihat yang keras
Usir aku dari sisi kelabu ini
agar aku tak mengecewakan siapapun lagi
agar aku tak mengecewakanmu lagi

Saturday 18 August 2012

Another Story of Ramadhan

Readers, besok insya Allah udah lebaran nih. Gak kerasa banget yah :""). Jadi, alhamdulillah semua kegiatan di bulan Ramadhan ini kelar juga. Dari mulai Registrasi, latihan padus, OBM, PSAF. Gw dilemma antara mau fokus ke Ramadhan atau ke kegiatan-kegiatan itu. Walhasil, dua-duanya nggak maksimal. Terlalu banyak waktu yang terbuang percuma dalam hal ketaatan. Kalo dalam hal pengalaman dan pengetahuan sih, insya Allah nambah banget. Tapi yaa gitu.. sedih.

Ramadhan kali ini ternyata juga mempunyai kisah, sob. Bukan maksud ngecap Ramadhan dengan memori buruk, tapi kenyataannya pas Ramadhan emang banyak cobaan. Untungnya cobaan itu selalu ditutup dengan keceriaan senyum di hari yang fitri.

Semoga besok semua bisa tersenyum menang lagi.
Semoga di hari mendatang, tak ada kesempatan yang terbuang lagi.
Semoga ketika ruh ini meninggalkan jasadnya, tak ada penyesalan lagi.

Mungkinkah? Apakah gw terlalu idealis?

Ramadhan itu seperti benteng yang memagari diri. Selepas daripadanya, benteng itu perlahan-lahan luntur. Mampukah benteng itu berdiri sampai Ramadhan kembali?
Akan kah gw menyambut Ramadhan tahun depan bersama orang-orang yang gw sayangi?
Atau kah... ia takkan pernah datang lagi?

Gw nggak bisa menyalahkan siapapun atas apa yang terjadi. Apa yang kita jalani itu pilihan kita masing-masing. Pilihan gw jugalah untuk nggak maksimal dalam Ramadhan kali ini. Sebenernya gw bisa memilih untuk fokus ke Ramadhan. Asal gw bersedia bermasalah, dicaci, atau dicap macem-macem sama orang lain. Kekecewaan muncul kepada diri ini bahwa ternyata gw masih memilih untuk bersembunyi dalam zona aman. Itu semua pilihan. Pilihan....