Wednesday 8 October 2008

What will I be?

readers,i don't know when, my father and I discussed about my future. pertanyaannya adalah "akan jadi apa saya di masa depan?". lalu, mulailah kita bertukar pendapat [kebanyakan saya yang ndengerin sih. wkwkwkk]. katanya sih, itu mesti ditentuin dari sekarang. untuk mengambil langkah yang tepat [but it seems too early remembering that I'm still on my junior high]. anyway, ada beberapa pertimbangan untuk memilih beberapa nominasi pekerjaan. yaitu:

1. I'm a girl! which means, I'm gonna be a mother. Saya gak mau jadi seperti wanita-wanita sekarang ini yang salah memilih pekerjaan. Yaitu yang bisa mengganggu kasih sayang dan perhatian mereka terhadap anaknya. Di sekolah aja, banyak temen-temen yang ibunya bekerja dan jarang ada di rumah. jadi, kalo mereka pulang sekolah, yang menyambut mereka bukan seorang ibu. tapi seorang pembantu rumah tangga. I won't let that things happen to my children later. hope so.

2. saya orangnya rada bosenan gitu. gak bisa berlama-lama dalam suatu progress. [aduh.. apa ya bahasa yang benernya??]. ya contohnya orang Lab gitu deh. scientist. well ok. that's quite interesting to me. tapi bukannya scientist harus nunggu lama untuk sebuah percobaan?? hemm...

3. Think about something that can help people. something useful. contohnya dokter [saran nya papa...]

4. about science. paling nggak saya lebih suka sains daripada sejarah n ekonomi. tapi gatau deh. things can change, can't they?

yaa... dengan pertimbangan itu, ujung-ujungnya mengarah ke "dokter" [ini baru rencana lho..!! seperti yang saya bilang, sesuatu bisa berubah]. papa pengeeenn banget aku jadi dokter. jadi menutup mata saya dari yang lainnya. agak sedikit maksa sih.. hehehe. kalo aku bilang gitu ke papa,pasti bilangnya, "kalo gak jadi dokter jadi apa?? dokter kan bisa praktek di rumah" zz.

sebagai seorang anak pasti pengen dong ngebahagiain ortunya. ya gak? rasanya kalo gak jadi dokter berarti ngecewain ortu. jadi, saya mutusin buat netepin itu sebagai cita-cita. mungkin bisa berubah.. tapi kadang-kadang saya suka mikir "will i be able to be a doctor?" gimana kalo ternyata gak lulus IPA?? tapi Ya Allah, aku pengen masuk IPA. I have to try at least. yaa sgitu dulu dehh ttg pemikiran masa depan. whehehe kalo dijabarin detail nya, bakal panjaaannnggg deh. :)

1 comment:

comments