Wednesday 26 March 2008

Gossip lagi??

Hari Kamis yang lalu, saya bangun pukul 7 pagi. Baru saja bangun, saya langsung menghampiri ayah saya yang sedang asik nonton tv. Berita yang ditontonnya sudah selesai dan segera berganti dengan iklan-iklan komersil. Tak lama, dimulailah program televisi lain. program tersebut merupakan salah satu program yang menayangkan berita-berita selebriti dalam negri. Ya, bisa dibilang itu adalah program infotainment.

Karena tidak ada yang bergerak untuk mengambil remote dan mengganti channelnya, akhirnya kami menonton sedikit acara televisi itu. Tak diduga, objek yang menjadi korban kejahatan itu adalah seorang ustadz yang dulu pernah mencapai masa kejayaannya. Saya yakin anda tau siapa yang sedang saya bicarakan. Ustadz itu adalah Aa Gym.

Entah setan apa yang merasuki wartawan infotainment itu sehingga ia membeberkan rumor-rumor tentang Aa Gym lagi. dalam hati saya,"bukankah itu sudah selesai dan tak perlu dibicarakan lagi?".
Penasaran, akhirnya saya, ibu, dan ayah menyimak apa yang ingin disampaikan infotainment itu.

Benar-benar keterlaluan! Sebenarnya saya agak kesal melihat para wartawan memburu berita
tentang seseorang hanya sekedar untuk kesenangan pergunjingan belaka. Dalam infotainment kali ini yang dibahas dari seorang sosok Aa Gym adalah poligami. Saya benar-benar heran melihat watak wanita-wanita Indonesia. Terutama para ibu rumah tangga. Tak saya pungkiri bahwa saya juga termasuk salah satu wanita Indonesia, tetapi, tidakkah kita berpikir untuk tidak mencampuri urusan rumah tangga orang lain? Aa Gym berpoligami sebenarnya bukanlah urusan kita. Itu adalah urusan rumah tangganya sendiri. Mengapa kita jadi kesal dengan dia?


Kekesalan saya kembali memuncak dengan ditampilkannya beberapa wanita yang dimintai pendapat tentang poligami Aa Gym. Hampir semua dari mereka tidak setuju dengan perbuatan Aa Gym. Bahkan ada salah satu dari mereka yang menangis seraya berkata, "mengapa Aa Gym tega menyakiti hati Teh Nini?". Lalu dalam hati saya berkata,"apa urusan anda berkata seperti itu? Teh Nininya saja tidak mengexpose perasaan yang dialaminya. Kalaupun ia pernah menangsi, itu hanya beberapa kali atau mungkin hanya satu kali. Kenapa anda yang bukan siapa-siapanya sampai menangis tersedu-sedu DI DEPAN TELEVISI? DRAMATIS bangeeet deh Buuu...!!". Kita tuh harusnya malu! Ngapain juga nangisin hal yang tidak menyangkut pribadi kita. Lagian, teh nini juga PASTI nggak mau dan TIDAK PERLU ditangisin oleh wanita-wanita. Bahkan ada seorang ustadz lain yang dimintai keterangan dan pendapat mengenai poligami Aa Gym. di luar dugaan saya, ustadz itu malah memberikan keterangan dan ikut-ikutan berghibah! Ia sempat bercerita tentang menghilangnya Aa Gym! Astaghfirullah. Rasanya saya ingin sekali menyadarkan ustadz itu.


Sekarang saya jadi semangat deh bercerita tentang poligami. Saya sedih melihat umat Muslim yang salah pemahaman mengenai poligami. Mengapa sih banyak orang yang menentang keras berpoligami? Bahkan saya mendengar di radio, ada seorang ibu yang mendapat sms dan sms tersebut sudah menyebar ke ibu-ibu lain. Isinya yang menentang keras poligami dan melindungi hak wanita.

Bagi mereka yang muslimah seharusnya bisa menyikapi keadaan ini dengan baik bukan? Herannya, mereka mengaku Muslimah tapi menentang poligami. Padahal di Islam sendiri poligami itu sunnah. Orang yang menentang keras poligami, INGAT berarti ia telah MENENTANG RASULULLAH SAW! Anda tau akibatnya menentang Rasul? Berarti anda telah menentang Allah S.W.T juga. Rasulullah SAW akhlak dan perbuatannya tidak pernah bersebrangan dengan Allah.

Oleh karena itu, Ibu-ibu, tolonglah ditelaah lagi. Jangan terbawa situasi panas yang dibuat oleh para wartawan infotainment. Tolong juga kepada stasiun televisi, untuk tidak menayangkan program-program tak bermakna dan laknat itu. Apakah sebenarnya anda, wahai pemilik program televisi
infotainment, senang melihat orang-orang ramai dengan apa yang anda beritakan? Tidakkah anda merasa bersalah dan gelisah?

Itu saja sekilas mengenai infotainment dan poligami. Semoga dapat berguna dan menyadarkan kita semua. Mohon maaf jika ada kata yang salah.

No comments:

Post a Comment

comments