Saturday 15 March 2014

Mind Palace

Akhirnya hanya kau dan aku lagi
Duduk termenung saling menatap
Di tengah bangku panjang tak berpenghuni
Bahkan nyamuk pun enggan hinggap
Seolah tak ingin mengganggu 2 jiwa tanpa jati diri

Cahaya lampu menyentuh wajahmu
Memperlihatkan sepasang bola mata yang menatap tajam ke arahku
Kedua mata yang selalu berbinar penuh semangat menggebu
Saat kau ungkapkan mimpi-mimpimu padaku
Dulu, ketika kita sering menghabiskan waktu
hanya kau dan aku

Kulihat kini sepasang mata itu sayu
Dan dahi yang selalu kau kernyitkan
Dan lidahmu yang kelu
Ketika aku bertanya kemana mimpi-mimpimu

Malam semakin gelap
Ular besi pun terus bergerak
Membawa kita menapaki kenangan lalu
Semakin jauh, semakin hanyut aku dalam rindu

Hendak kemana kita?
Bukankah kita selalu terombang ambing tanpa tujuan?
Hanya mengikuti kemana angin berhembus
Lalu mengapa kupertanyakan?
Kau tahu aku hanya mengharapkan suatu keajaiban
Yang dapat mendatangkan kembali mimpi-mimpi kita
Yang dapat membuatmu tetap tegar

Kutatap lagi sepasang bola matamu
Aku akan menanti kedatanganmu
Di tempat kita biasa bertemu, Istana pikiranmu
Dan saat itu, seperti saat-saat sebelumnya
hanya kau dan aku


-------------------
Definitely not a love verse.


No comments:

Post a Comment

comments