Sunday 26 February 2012

February's Third Random Day! - Untitled

Pergilah awan kelabu!
Cukup kau selimutiku dalam dingin
Sesak sudah kutahan nafas ini
Sekarang aku tak mau sembunyi

Untukmu yang selalu memikirkanku
dari kecil jari-jemariku
hingga luas pemikiranku
dan besar angan-anganku

Aku tak pernah berharap sang bintang padam
Tak juga berdoa turunnya hujan
Aku selalu mecoba melukiskan senyum di bibirmu
pada setiap nafas yang kuhembuskan

Wahai bidadari surga!
yang kelembutannya tak pernah sirna
Aku pun tak pernah ingin membuatmu membelalakan mata
atau menghadirkan sejuta tanya

Kini zamanmu telah lalu
Berganti dengan buah peluhmu
Bagaimana mungkin aku bisa menyalahkanmu?
Sedang akulah saksi semua pengorbananmu?

Aku tak ingin larut dalam waktu lampau
atau tenggelam dalam tangis penyesalan
tapi setiap rangsang sarafku
dan tetes air mataku
Tak dapat kubendung mendengar nada kekecewaanmu
yang tercermin pada matamu yang sayu

Aku tak menyalahkan mereka yang mencelaku
Aku sendiri memaki diri ini
Aku benci jiwaku yang rapuh
Untuk apa aku menutup-nutupi?
Biarlah mereka menganggapku sebagai angin
yang datang dan pergi
tanpa arti

No comments:

Post a Comment

comments