Poor paca, dia nggak bisa melihat air terjun kesukaannya lagi sekarang. Ya, soalnya kios-kios pembuat taman itu sudah dihancurkan, mungkin karena letaknya di pinggir jalan kereta.
Lalu gw pun berpikir..
Mereka pindah kemana ya?
Sebenernya hal ini gak terjadi sama mereka saja. Yang gw lihat, sepertinya PT KAI atau mungkin pemda Jakarta secara umum lagi melakukan penertiban ya? Berbagai kios-kios "liar", seperti di deretan Pasar Minggu itu juga dirubuhin. Di Monas juga udah dilarang jualan. Kalau ketahuan jualan, dagangannya disita..kasihan
Melihat Jakarta tertib? tentu sangat senang. Tapi lagi-lagi gw mikir,
Mereka pindah kemana ya?
Mereka, walaupun terlihat seperti parasit benalu yang selalu tumbuh dan tumbuh, yang kalau diusir bakal tetep dateng kayak flora normal kulit manusia, sebenernya adalah WARGA INDONESIA juga. Sebenalu apapun mereka, mereka itu punya hak juga loh, dear pejabat-pejabat tinggi Indonesia.
Mereka juga manusia, mereka punya keluarga. Bahkan biasanya, keluarga ekonomi rendah punya anak (tanggungan) yang lebih banyak dari orang-orang ekonomi tinggi. Lalu, jika penghasilan mereka yang mungkin saat itu saja belum cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka dihilangkan, mereka mau makan apa? mereka mau bertahan hidup dengan cara apa?
Dan dari situlah gw mikir,
"dear pejabat tinggi negara.. jangan paksa mereka untuk berbuat tindakan kriminal."
Mungkin penyebab maraknya pembegalan dan kriminalitas sadis di Depok akhir-akhir ini karena sebagian dari warganya have just lost their jobs.
Secara umum, memang benar, semakin sulit untuk hidup, semakin rendah pula tingkat kesejahteraan masyarakat, semakin tinggi kecemburuan sosial, dan semakin tinggi pula angka kriminalitas.
Coba deh bayangin kalo anda jadi mereka..
Anda jualan tissu atau makanan ringan di pinggir jalan, sementara anda melihat orang-orang yang lebih beruntung di dalam mobilnya yang nyaman. Apa yang akan ada pikirkan?
Kesal, cemburu, merasa pemerintah tidak adil, berprasangka buruk bahwa harta yang mereka dapatkan itu haram dan harusnya buat anda, merasa bahwa harta mereka sebagian harusnya buat anda, dan lain-lain.
Apalagi kalau si orang-orang beruntung itu seolah menutup mata akan kehadiran mereka.....
Mungkin mereka akan semakin terdorong untuk melakukan tindak kriminal.
Jadi, jangan terlalu bahagia melihat penderitaan orang lain. Jangan terlalu bahagia dengan penertiban pedagang atau sebagainya.. Karena justru dari situ kitalah yang mungkin jadi korban juga.
Bayangin deh, kalau anda adalah seorang ayah dan anak anda terkena usus buntu misalnya, yang harus segera dioperasi. Tapi anda tidak punya uang untuk membayar biaya operasi.
Apakah anda akan diam saja melihat anak anda mengerang kesakitan?
Lalu anda akan berpikir bagaimana caranya mendapatkan uang banyak dalam waktu sekejap?
Percayalah, seorang Ayah akan melakukan hal apapun untuk buah hatinya
Sebesar apapun risiko dan buruknya perbuatan itu..
Jadi, bagaimana dengan mereka?
It's really frustrating to be helpless..
Semoga di kemudian hari tidak ada lagi orang-orang seperti mereka. Caranya? Preventif lebih baik. Tuntut ilmu yang bener selama masih sekolah. Supaya bisa bekerja dan dapat penghidupan lebih baik. Ajarkan etos kerja dan pantang menyerah kepada generasi muda kita.